Aksi Blusukan Risma Berbuntut Panjang, Gus Yasin Melaporkannya ke Polda Metro Jaya

12 Januari 2021, 18:15 WIB
AKSI Mensos Risma saat blusukan dilaporkan Gus Yassin ke Polda Metro Jaya.* /Instagram/@tri.rismaharini

ZONA PRIANGAN - Aksi blusukan Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini alias Risma berbuntut panjang.

Sebelumnya Risma diserang di sejumlah media sosial, hanya ingin menampilkan pencitraan sebagai Mensos baru.

Belakangan Mensos Risma diserang lewat pelaporan seorang warga Surabaya yang tinggal di Surabaya, Tjetjep Muhammad Yasin (Gus Yasin).

Baca Juga: Terungkap, Jepang Jajah Indonesia Bukan Karena Rempah-rempah atau Emas tapi Incar Pohon Ini

Sebagai Wakil Ketua Umum Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah, Gus Yasin melaporkan Risma Polda Metro Jaya.

Laporan Gus Yasin Yasin diterima di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Senin, 11 Januari 2021.

Gus Yasin menuduh Risma melakukan kebohongan publik lewat aksi blusukannya terhadap gelandangan beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Hanya di Negara Ini Penduduknya Beragama Islam 100 Persen, Bukan Arab Saudi Loh!

Gus Yasin melihat banyak kebohongan dalam pertemuan Risma dengan seorang gelandangan bernama Nursaman di Sudirman dan Thamrin (Jakarta Pusat).

Sebagaimana diberitakan portalsurabaya.com sebelumnya dalam artikel "Mensos RI Tri Rismaharini Dilaporkan Warga Surabaya yang Tinggal di Jakarta ke Polda Metro Jaya".

"Dalam blusukan itu, saya lihat banyak kebohongan," kata Yasin di Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Pesawat Pembom Xian H-6 China Mengudara, Kalimantan Bisa Jadi Sasaran Tembak dalam Sekejap

Rencananya Yasin, akan melaporkan Risma dengan Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Selain itu, Risma juga dijerat dengan Pasal 28 dan Pasal 45 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Yasin yang mengaku sendiri sebagai warga Surabaya itu menilai pertemuan Mensos Risma dengan gelandangan bernama Nursaman janggal.

Baca Juga: Tubuh Tiba-tiba Ada Memar, Hati-hati Anda Berarti Sudah Terserang Penyakit Mematikan Ini

Dia mengaku sudah sering ke Jakarta, khusunya ke kawasan Sudirman-Thamrin sejak 1997.

"Tidak pernah saya menjumpai pengemis di situ," kata dia.

Selain itu, kata Yasin, anaknya yang disebut sering mengurus gelandangan tidak pernah melihat Risma peduli terhadap tunawisma sejak menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

Baca Juga: Senayan Berasal dari Wangsanayan, Pangeran dari Cirebon Pernah Tinggal di Wilayah Kuningan

Karena itu, aksi blusukan Risma di Jakarta saat menjadi Mensos dianggap hanya untuk pencitraan. "Jadi aneh ketika tiba-tiba begitu," kata Yasin.

Risma menemui dua penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin pada Senin, 4 Januari 2021.

Penemuan gelandangan di kawasan itu juga sempat dikomentari oleh Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Baca Juga: Kebagusan Itu Nama Seorang Putri Cantik yang Bunuh Diri, Kalau Ragunan Gelar untuk Tuan Tanah

“Saya sudah hidup di Jakarta sejak umur 4 tahun. Baru denger ada tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin,” kata Riza di Balai Kota pada Rabu, 6 Desember 2020.

Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma menampik blusukan cari tunawisma di Jakarta dituding untuk menarik perhatian, apalagi disebut settingan.

"Saya gimana bisa nyeting? Saya ndak kenal," kata Risma di Bekasi, Jumat, 8 Januari 2021.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Tangan Sering Kesemutan, Itu Sebagai Salah Satu Tanda Penyakit Berbahaya

Pertama kali bertugas sebagai Menteri Sosial, Risma mengaku tidak hafal jalan di Jakarta.

Ketika di jalan dia melihat seorang gelandangan dalam kondisi tertidur.

"Kalau saya turun, saya bukan siapa-siapa di Jakarta," kata dia.(Argo Santoso/portalsurabaya.com)

Editor: Parama Ghaly

Sumber: portalsurabaya.com

Tags

Terkini

Terpopuler