Publik Kritik Penggunaan Galon Sekali Pakai, Menyerah Tak Mampu Bersihkan Sampah dan Minta Bantuan Tuhan

- 24 September 2022, 11:40 WIB
Publik Kritik Penggunaan Galon Sekali Pakai, Menyerah Tak Mampu Bersihkan Sampah dan Minta Bantuan Tuhan.
Publik Kritik Penggunaan Galon Sekali Pakai, Menyerah Tak Mampu Bersihkan Sampah dan Minta Bantuan Tuhan. /Pixabay.com/Pasja 1000/

ZONA PRIANGAN - Penggunaan galon sekali pakai kini menjadi perbincangan yang hangat di tengah masyarakat, selain itu juga di jagad maya.

Publik tidak sedikit yang menolak penggunaan galon sekali pakai yang dinilai akan memperparah pencemaran lingkungan.

Seperti kritikan yang salah satunya datang dari komika Egi Haw. Anggota komunitas Stand Up Indo Bekasi itu menuangkan kritik dalam sebuah puisi satir yang dibacakan di TPA Bantargebang dengan latar yang sudah dipenuhi sampah galon sekali pakai.

Baca Juga: Daftar Harga HP Samsung Terbaru, Akhir Pekan 24 September 2022: Galaxy A33, A52, M52, Z Flip 4, Z Fold4, S22

Dalam puisinya, Egi mengaku menyerah karena sudah tidak mampu membersihkan sampah yang terus menumpuk hingga meminta bantuan Tuhan untuk membereskan masalah yang terjadi.

Komika Egi Haw sampaikan kritik dalam sebuah puisi satir yang dibacakan di TPA Bantargebang tentang sampah galon sekali pakai.
Komika Egi Haw sampaikan kritik dalam sebuah puisi satir yang dibacakan di TPA Bantargebang tentang sampah galon sekali pakai.

Komika yang konsisten mengangkat isu Bantargebang itu menyindir penggunaan galon sekali pakai yang justru malah menambah parah pencemaran lingkungan.

"Kenapa si ada yang bikin galon sekali pakai? Kok ada ya inovasi malah membuat sampah semakin banyak? Kayaknya Indonesia mau menjadi juara 1 penyumbang sampah," ujar Egi dalam puisinya yang diunggah dalam akun Twitter dan Instagramnya.

Baca Juga: Ada Upaya Pihak Tertentu Pengaruhi Masyarakat Bahwa Galon Guna Ulang Itu Berbahaya

Menurut Egi, sampah galon sekali pakai tentu dapat berkontribusi pada pemanasan global. Penggemar musik Reggae itu lantas mempertanyakan arah kebijakan dari produksi galon sekali pakai tersebut di Indonesia, apabila justru malah menambah persoalan lingkungan.

"Apakah keuntungan lebih penting dibanding keselamatan anak cucu kalian nanti?" katanya.

Egi juga mengajak masyarakat untuk menggunakan produk yang dapat dipakai ulang, alih-alih memanfaatkan galon sekali pakai. Terlebih, hal ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia.

Baca Juga: Bahaya BPA dalam Air Galon Itu Hoaks, Pengamat: BPOM Harus Fokus Dampak Kesehatan Jangka Pendek

Kritik yang dilontarkan alumni Stand Up Comedy Indonesia musim ketujuh itu lantas viral dan menjadi perboncangan di media sosial. Tidak sedikit netizen yang menertawakan keberadaan galon sekali pakai.

"Sampah oh sampah, bikin suasana mengharukan dan ngilu juga cih," kata seorang pengguna Twitter @Serilia11 menanggapi puisi Egi Haw.

"Emang bikin masalah aja nih galon sekali pakai," timpal pengguna Twitter lainnya, @Firdauul91.

Baca Juga: Bingung Gunakan Kemasan Galon AMDK Polikarbonat atau PET, Berikut Saran dari Peneliti IPB

Kritik atas penggunaan galon sekali pakai juga dilontarkan salah seorang pengguna Instagram @fmoabduh. Dia sepakat bahwa galon sekali pakai malah menambah permasalahan sampah yang terjadi di dunia.

"Tapi emang bener sih keknya galon sekali pakai cuman nambah2 masalah," katanya.

Seperti diketahui, TPST Bantargebang menelan 2,28 juta ton sampah pada 2021 lalu. Plastik menjadi sampah paling dominan yang dibuang masyarakat ke TPST tersebut.

Baca Juga: Plastik PC Miliki Sifat Tahan Panas, Pakar ITB: Galon PET Lebih Beresiko Terkena Sinar Matahari dan Benturan

Studi yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan bahwa 35 persen sampah yang terdapat di Bantargebang adalah PET (PolyEthylene Terephthalate) alias plastik.

Pemerintah Indonesia saat ini juga tengah mencoba memecahkan permasalahan sampah plastik. Data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun.

Komisi Penegakan Regulasi Satgas Sampah Nawacita Indonesia menegaskan bahwa penggunaan galon sekali pakai akan menambah timbunan sampah plastik di TPST.

Mereka juga mengkritisi rencana BPOM untuk merevisi Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan, khususnya pelabelan Biosphenol-A (BPA) pada Air Kemasan Galon, berpotensi menimbulkan efek yang sulit dikendalikan.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x