Mengapa Mobil Listrik Zeekr Jadi Pilihan Utama di Rusia?

28 Juni 2024, 08:45 WIB
Mobil listrik Zeekr, merek premium milik pabrikan mobil China Geely, dipamerkan di dealer Frank-Auto di Moskow, Rusia, 14 Juni 2024. /REUTERS/Yulia Morozova

ZONA PRIANGAN - Penjualan kendaraan listrik Zeekr di Rusia melonjak tahun lalu, membuat pabrikan mobil China memimpin di sektor kendaraan listrik (EV) Rusia yang kecil namun berkembang pesat. Pabrikan mobil China telah menguasai lebih dari separuh pasar mobil Rusia setelah pesaing Barat menarik diri, membawa teknologi dan keahlian mereka, setelah Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022.

Pemerintah di Eropa dan Amerika Serikat semakin khawatir dengan dominasi China di sektor EV, tetapi Rusia, bukannya memberlakukan tarif, justru merangkul merek-merek China di semua sektor otomotif untuk mendukung industri mobilnya.

Dari Mei 2023 hingga April 2024, lebih dari 20.500 EV baru terjual di Rusia, naik sekitar 350% dari tahun sebelumnya, merek-merek China menyumbang lebih dari separuh penjualan, menurut data dari agen analisis Rusia, Autostat.

Baca Juga: Mega MPV Gagal Penuhi Ekspektasi, Li Auto Fokus Siapkan Infrastruktur EV

Pabrikan mobil Rusia hanya menjual kurang dari 4.000 EV baru dalam periode tersebut, sementara total penjualan mobil penumpang mencapai 1,28 juta unit.

Perkembangan pasar EV terhambat oleh kurangnya infrastruktur pengisian daya di wilayah luas Rusia, serta ketergantungan tradisional Moskow pada sumber daya minyak dan gas yang melimpah.

Meski begitu, lebih banyak EV terjual dalam 12 bulan terakhir dibandingkan dengan seluruh dekade sebelumnya.

Baca Juga: Tesla Siap Investasi di Indonesia? Ini Rencana Besar Elon Musk untuk Masa Depan EV

MEREK PREMIUM MEMIMPIN PENJUALAN EV DI RUSIA

Zeekr, merek premium China, memimpin meski tidak memiliki perwakilan resmi di Rusia, lebih dari 8.000 mobil terjual sejak Juni tahun lalu, menurut Irina Frank, kepala dealer Frank-Auto di Moskow.

Minat orang Rusia terhadap EV meningkat seiring dengan bertambahnya stasiun pengisian daya, kesadaran konsumen akan penghematan bahan bakar, dan peningkatan pemeliharaan oleh dealer, kata Frank.

"Di China, lebih dari 30% orang menggunakan mobil listrik. Bagi kami, masih kurang dari 2%," kata Frank, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters. "Saya pikir kami akan mencapai lebih dari 25% pada tahun 2035".

Baca Juga: Xiaomi Bersiap Ubah Permainan: Keunggulan Teknologi EV yang akan Merevolusi Industri

Masuknya Zeekr secara resmi ke pasar Rusia akan meningkatkan pertumbuhan, kata Vadim Merzlikin, direktur pemasaran untuk dealer yang menjual model Zeekr, tetapi faktor makroekonomi juga penting.

"Semuanya tergantung pada daya beli, persaingan, dan situasi ekonomi," kata Merzlikin.

Sebagian besar pembeli adalah orang kaya dibandingkan dengan rata-rata orang Rusia, mobil premium menjadi satu-satunya kategori EV yang tersedia secara luas.

Baca Juga: Terungkap! Mengapa Wuling Bingo EV Jadi Primadona di China

Sebanyak 40% pemilik EV memiliki fasilitas pengisian daya di rumah, kata Merzlikin.
Zeekr X, SUV kompak, dijual dengan harga sekitar 4 juta rubel atau sekitar Rp771 juta, sama dengan harga di Eropa.

Evolute i-Space buatan Rusia, model yang sebanding yang dibuat oleh perusahaan swasta Motorinvest, harganya 3 juta rubel atau sekitar Rp578 juta.

Moskvich 3e, bagian dari upaya Rusia untuk menghidupkan dan memodernisasi klasik era Soviet, hanya sedikit di atas 3 juta rubel atau sekitar Rp578 juta.

Baca Juga: Singapura Mendorong Masa Depan EV, Upayanya Terbentur dengan Kecintaan Warganya Terhadap Supercar

Lada e-Largus dari pabrikan mobil terkemuka Rusia, Avtovaz, masih dalam pengembangan dan kemungkinan akan menjadi opsi yang lebih terjangkau, meskipun harga belum diumumkan.

PRASANGKA TERHADAP PRODUK CHINA MEMUDAR

Zeekr dimiliki oleh Geely, yang juga memiliki merek Volvo, Polestar, dan Lotus, dan membangun mobil rancangan Swedia di China. Zeekr tercatat di Bursa Efek New York pada Mei dengan valuasi sekitar $6,8 miliar atau sekitar Rp111,4 triliun.

Dalam pernyataannya, Zeekr mengatakan belum masuk pasar Rusia dan tidak memiliki jaringan penjualan yang disetujui di sana.

Baca Juga: Analis: Foxconn Berlomba untuk Menjadi Pemain Utama EV dan Waktu Terus Berjalan

"Beberapa kendaraan yang terlihat di sana disebabkan oleh perilaku individu," katanya.

"Zeekr tidak memiliki infrastruktur seperti stasiun pengisian daya, atau menjalankan bisnis terkait lainnya di Rusia, sehingga kami tidak dapat memberikan layanan pemeliharaan dasar, garansi, atau dukungan jarak jauh di Rusia untuk kendaraan yang dijual melalui saluran tidak resmi".

Meskipun pendekatan Zeekr terhadap Rusia cenderung berhati-hati, Zeekr mulai mendominasi. Hanya sekitar 2.000 EV Evolute dan 1.000 EV Moskvich yang terjual dalam 12 bulan terakhir.

Baca Juga: Lewat EV Mungil, City Transformer Membidik Pasar Perkotaan di Eropa

Dan bahkan Moskvich, meskipun tercatat sebagai produk Rusia dalam statistik, sebenarnya dirakit di Moskow dengan kit dari mitra China.

Maxim Sokolov, kepala Avtovaz, pada Maret mendesak negara untuk melindungi pasar domestik dari semua pabrikan mobil China, baik yang bertenaga listrik maupun bahan bakar fosil.

"Merek China telah menaklukkan pasar Rusia kita dengan sangat cepat," katanya, "menggantikan Jepang, Korea, Jerman, Amerika, dan Prancis yang hengkang dari Rusia".

Baca Juga: Elon Musk: China Menjadi Pasar EV Terbesar dan Persaingan Terberat bagi Tesla

Pangsa pasar China di Rusia telah melonjak dari kurang dari 10% menjadi lebih dari 50% dalam dua tahun sejak konflik Ukraina meningkat, dan prasangka terhadap mobil China secara bertahap memudar.

"Ada masalah, misalnya dengan layanan," kata Ruslan, pemilik Chery, merek paling banyak diekspor dari China, yang menolak menyebutkan nama belakangnya.

"Tidak banyak dealer, bahkan dealer tidak resmi juga sedikit, dan tidak semua bengkel mobil tahu cara bekerja dengan mobil China. Tapi saya pikir dalam tiga hingga lima tahun, semuanya akan baik-baik saja".

Mengutip survei Autostat dan Auto Mail, Merzlikin mengatakan 53,1% orang Rusia sekarang siap membeli mobil China, naik dari 6,4% pada 2017.

"Semakin banyak mobil China dibeli, semakin banyak duta besar dari Negeri Tirai Bambu".***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler