Banjir di Kecamatan Ligung Majalengka, Sejumlah Motor Warga Hanyut

- 18 Januari 2021, 14:17 WIB
SEORANG warga terpaksa mendorong motornya yang mogok akibat terjebak banjir di Kecamatan Ligung, Majalengka.*
SEORANG warga terpaksa mendorong motornya yang mogok akibat terjebak banjir di Kecamatan Ligung, Majalengka.* /zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Ratusan hektare lahan sawah dan sejumlah pemukiman warga di 8 desa di Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, terendam banjir.

Banjir itu akibat luapan sungai Cikamangi dan Ciranggon setelah hujan deras di wilayah setempat dan wilayah hulu kedua sungai tersebut, Senin 18 Januari 2021.

Ke-8 desa yang terkena banjir meliputi Desa Leuweunghapit, Ligung, Ligung Lor, Wanasalam, Buntu, Sukawana, Bantarwaru dan Desa Ampel.

Baca Juga: Ikatan Cinta: Mas Al Mulai Nakal, Memuji Kecantikan Seseorang tapi Bukan Andin

Tidak diketahui secara persis berapa luas areal yang terkena banjir tersebut. Hanya ketinggian banjit antara 70 cm hingga 1 meter.

Seorang warga Wanasalam Munadi menuturkan, genangan air hingga Senin siap masih menutupi sejumlah ruas jalan.

Jalan yang tidak bisa dilalui antara lain Bongas-Bantarwaru lintas Leuweunghapit, Bongas-Bantarwaru lintas Blok Bagung, dan Ligung-rentang lintas Wanasalam.

Baca Juga: Ingin Terkenal Lewat Video YouTube, Anak 11 Tahun Justru Tergilas Roda Kereta Api

Kepala Desa Leuweunghapit Didi Suryadi mengungkapkan, rendaman air di sebagian rumah di wilayahnya berlangsung kurang lebih hingga 8 jam.

Ratu-rata ketinggian air mencapai 1 meter, sehingga mengganggu aktivitas warga.

“Puncak banjir terjadi pada pukul 03.00 dini hari, ada 36 rumah yang terendam di Blok Cikamangi 11 rumah dan Blok Desa 35 rumah, sawah yang terendam mencapai hampir 80 hektare,” ungkap Didi.

Baca Juga: Bahaya! Sudah Beredar Eskrim Buatan China Mengandung Covid-19, yang di Gudang Disegel

Areal sawah yang terendam berada di Blok Carik, Jambar Wetan dan Kulon, Blok Comera Lor dan Kidul serta bengkok desa.

Karena air cukup deras, menurut Didi, banyak sepeda warga yang hayut tidak bisa diselamatkan ketika dipergunakan oleh pemiliknya.

Beruntung sepeda motor banyak yang bisa diselamatkan atas bantuan warga serta beban sepeda motor lebih besar.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Tangan Sering Kesemutan, Itu Sebagai Salah Satu Tanda Penyakit Berbahaya

“Barang-barang di rumah hanya ngambang, kalau sepeda motor banyak yang hanyut itu sedang dipakai, air deras jadi sulit di selamatkan,“ ungkapnya.

Banjir yang melanda Desa Leuweunghapit ini terjadi setiap tahun, kali ini kejadian ke lima kali selama Januari 2021.

Luapan air dari Cikamangi dan Ciranggon yang hulunya berasal dari wilayah Kecamatan Rajagaluh.

Baca Juga: Ramuan Serai dan Madu Sangat Manjur, Bisa Mengobati 10 Penyakit Ini

Kedua sungai ini semua bermuara di Cimanuk yang masuk wilayah Desa Ampel.

Disampaikan Didi, kedua sungai ini sudah sangat lama sering meluap, walaupun wilayah Leuweunghapit tidak terjadi hujan.

Carini, Surkiah, Jufri dan Sawinah yang rumahnya terendam banjir menuturkan, rumahnya sempat terendam hingga ketinggian kurang lebih 75 cm.

Baca Juga: Ibu-ibu Sempatkan Beli Buah Ini, Mampu Mengurangi Kolesterol dan Terhindar Stroke

Barang-barang milik mereka sebagian terendam, beruntung tak sampai terbawa hanyut.

“Ngambang aja di dalam panci dan lain-lain,” kata Carini ditemui tengah membersihkan perabotan rumah tangga.

Kondisi yang sama terjadi di Desa Buntu, menurut keterangan Kepala Desanya Mamat Rahmat rendaman air hingga berlangsung kurang lebih 11 jam.

Baca Juga: Hindari Kawasan Angker jika Tidak Mau Tersesat di Gunung Ciremai

Namun dia tidak menjelaskan berapa luas areal sawah yang terendam dan berapa nilai kergian yang diderita.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka Iman Firmansyah mengaku bingung dengan terus terjadinya banjir.

Banyak petani yang terkena dampak, sementara kewenangan untuk menangani alur sungai adalah lembaga lain.

Baca Juga: Waduk Jatigede, Kesurupan Massal dan Kuburan yang Ditenggelamkan

“Kami bersama penyuluh pertanian sudah bingung apa yang harus dilakukan karena kondisi alur sungai sudah tidak teratur," ucapnya.

Berdasarkan data pada banjir sebelumnya areal sawah yang alami gagal tanam seluas 10 hektare.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x