Pelaku UMKM Jabar Kini Banyak Manfaatkan Pasar Digital, Efektif Pulihkan Perekonomian Dikala Pandemi Covid-19

7 Mei 2021, 00:25 WIB
Kepala Dinas KUK Provinsi Jabar Kusmana Hartadji. Pelaku UMKM Jabar Kini Banyak Manfaatkan Pasar Digital, Efektif Pulihkan Perekonomian Dikala Pandemi Covid-19. /Biro Adpim Jabar/Yogi/

ZONA PRIANGAN - Salah satu cara efektif untuk memulihkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam situasi pandemi Covid-19 adalah dengan digitalisasi.

Diharapkan lewat digitalisasi, kinerja UMKM bisa kembali bergairah meski ruang gerak masyarakat masih dibatasi akibat Covid-19.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji mengatakan, banyak pelaku UMKM Jabar yang mulai memanfaatkan peluang bisnis di pasar digital.

Baca Juga: Bantu Membuka Pasar Ekspor, Puluhan Pelaku UMKM Ikuti Sesi Business Matching di UMKM Fest 2021

Aktivitas pelaku UMKM Jabar yang menggunakan market place pun kini semakin masif.

"Di salah satu market place, ada kenaikan sekitar 31 persen UMKM yang onboarding. Lalu, aktivitas UMKM Jabar di market place meningkat. Itu terlihat dari pelaku UMKM Jabar yang aktif di market place mencapai 57 persen," katanya.

Menurut Kusmana, salah satu faktor penyebab meningkatnya aktivitas UMKM Jabar di pasar digital adalah Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia.

Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas dan Pengetahuan, UMKM Alumni Unpad Ikuti Pelatihan, Dewi Tenty: Upgrade Soft Skill

"Selain mempromosikan produk UMKM, Gernas BBI mampu meningkatkan kepercayaan dan antusias masyarakat untuk membeli produk UMKM dalam negeri," ujarnya.

Dalam Gernas BBI di Jabar, kata Kusmana, nilai transaksi dari penjualan langsung mencapai Rp2,7 miliar.

Angka tersebut berpotensi meningkat karena belum semua kabupaten/kota melaporkan. Kemudian, Dinas KUK Jabar terus menginventarisasi nilai transaksi dari penjualan tidak langsung atau online.

Baca Juga: Pertama di Bandung, Cafe dengan Konsep UMKM Alumni, Ary Zulfikar: Bantu Alumni Unpad Kembangkan Usaha

"Hampir ada 100 event dalam Gernas BBI di Jabar. Baru beberapa kabupaten/kota yang melapor ke kita. Transaksinya Rp2,7 miliar. Itu penjualan langsung. Terus juga transaksi pembiayaan mencapai Rp10,6 miliar," paparnya.

Kusmana pun menjelaskan, dalam Gernas BBI di Jabar, kriya menjadi komoditas yang paling banyak diminati setelah fashion dan kuliner.

Situasi tersebut diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM yang memiliki produk kriya untuk terus meningkatkan kualitas.

Baca Juga: Dukung Keberlangsungan di Saat Pandemi, Ratusan UMKM Terima Bantuan Program Dana Bergulir

"Perlengkapan dekorasi rumah naik 89 persen dibanding tahun lalu, termasuk perlengkapan rumah tangga. Tapi, kuliner tetap tertinggi. Dan kriya pun sudah mulai meningkat penjualannya," jelasnya.

Semakin banyaknya pelaku UMKM yang memanfaatkan peluang bisnis di pasar digital, menurut Kusmana, diharapan semakin cepat juga UMKM Jabar pulih dan perekonomian daerah bisa terdongkrak.

Kesadaran digitalisasi pelaku UMKM yang terus meningkat harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat dengan berbelanja online.

Baca Juga: Bantu Pelaku UMKM Ajukan Pembiayaan di Masa Pandemi, Perbankan dan Fintech Lakukan Kolaborasi

Apalagi di tengah pandemi, masyarakat dapat tetap berbelanja sekaligus turut serta mencegah penularan Covid-19.

"Ada market place untuk UMKM. Jabar sendiri punya borondong.id dan market place lainnya. Sekarang pelaku UMKM sudah mulai memasarkan produknya secara online. Ini juga membuat peluang UMKM untuk memperluas pasar semakin besar," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler