Berdayakan UMKM di Indonesia, PNM Alami Penambahan Nasabah Saat Pandemi

11 Juni 2021, 23:24 WIB
Berdayakan UMKM di Indonesia, Nasabah PNM Alami Penambahan Saat Pandemi. /ZonaPriangan.com/Yurri Erfansyah/

ZONA PRIANGAN - Dalam kondisi dan situasi pandemi Covid-19 saat ini ternyata para pelaku Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) yang menjadi nasabah BUMN PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM makin bertambah.

PNM sendiri saat ini memiliki tugas khusus dalam upaya pemberdayaan dan pengembangan UMKM di Indonesia.

Siapa pun masyarakat dapat memperoleh pembiayaan usaha dari perusahaan BUMN ini.

Baca Juga: Jabar - Shopee Bangun UMKM Center di 5.312 Desa, Ridwan Kamil: Pasca Covid-19 Ekonomi Akan Bergeser ke Digital

Sekretaris Perusahaan PT PNM Errinto Pardede mengatakan, BUMN yang berdiri pada 1999 ini, mengalami penambahan nasabah selama pandemi, dari awal pandemi sekitar 6 juta nasabah di April 2020, kemudian bertambah menjadi 9,5 juta pada 2021 se-Indonesia.

Saat ini di Jawa Barat, kini terdapat 1.980.000 nasabah PNM.

"Dari 625 kecamatan di Jabar, PNM sudah hadir untuk membina masyarakat di 604 kecamatan. Dengan nasabah utamanya ada di Bogor, Bandung, Garut, dan Tasikmalaya," kata Errinto saat berlangsung kegiatan diskusi dan silaturahmi dengan media di Bandung, Kamis 10 Juni 2021.

Baca Juga: Sekali Transaksi Bisa Langsung Kirim Sampai ke-19 Alamat, Pelaku Bisnis UMKM di Bandung Bisa Cek Disini

Menurut Errinto, di Jawa Barat sendiri sebelum pandemi terdapat 1,4 juta nasabah, namun kini telah bertambah hampir 2 juta nasabah.

"Karena itu tim PNM sekarang bertambah jadi 53.000 orang. Sebelum pandemi baru sekitar 30 ribuan. Selama pandemi kita rekrut 12.000 karyawan. Nasabah saat krisis April 2020, levelnya 6 juta, dalam satu tahun bertambah nasabah jadi 9,5 juta," paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, lanjut Errinto, PNM pun memperkenalkan inovasi layanan pinjaman modal untuk usaha mikro dan kecil dengan pembiayaan langsung bagi perorangan dan badan usaha melalui Unit Layanan Modal Mikro (PNM ULaMM).

Baca Juga: Kedepankan Digitalisasi dan Tembus Go Global, PLN Dorong Kebangkitan UMKM di Masa Pandemi Covid-19

"PNM ULaMM dilengkapi dengan pelatihan, jasa konsultasi, pendampingan, serta dukungan pengelolaan keuangan dan akses pasar bagi nasabah," ungkapnya.

Lebih lanjut Errinto mengungkapkan, seiring perkembangan usaha, PNM juga meluncurkan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku usaha Ultra mikro melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar).

PNM Mekaar, jelas Errinto, dikuatkan dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok.

Baca Juga: UMKM Wajib Adaptasi di Era Transformasi Digital, Perkumpulan Bumi Alumni Siap Bantu Kuatkan Kualitas Produk

“Pada dasarnya, nasabah PNM Mekaar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berusaha, namun terbatasnya akses pembiayaan modal kerja menyebabkan keterampilan berusaha mereka kurang termanfaatkan,” ujarnya.

Beberapa alasan, jelas Errinto, karena keterbatasan akses tersebut meliputi kendala formalitas, skala usaha, dan ketiadaan agunan.

"Karenanya, PNM menerapkan sistem kelompok tanggung renteng yang diharapkan dapat menjembatani kesenjangan akses pembiayaan sehingga para nasabah mampu mengembangkan usaha dalam rangka menggapai cita-cita dan meningkatkan kesejahteraan keluarga," katanya.

Baca Juga: Pelaku UMKM Jabar Kini Banyak Manfaatkan Pasar Digital, Efektif Pulihkan Perekonomian Dikala Pandemi Covid-19

Errinto pun menjelaskan, manfaat yang disalurkan oleh PNM melalui layanan PNM Mekaar, meliputi peningkatan pengelolaan keuangan, pembiayaan modal tanpa agunan, penanaman budaya menabung, dan kompetensi kewirausahaan dan pengembangan bisnis.

"Jika ULaMM memberikan pembiayaan untuk UMKM antara Rp 20 juta hingga Rp150 juta, dalam program Mekaar, ibu-ibu prasejahtera mendapat pembiayaan mulai dari Rp2 juta. Kita lakukan pembinaan supaya lebih pintar dan maju," ungkapnya.

Menurut Errinto, program Mekaar ini mengutamakan pemberian modal kepada kaum ibu dengan alasan kaum ibu ini lebih cermat dan keterampilan dalam mengelola keuangan dan bisnis.

Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas dan Pengetahuan, UMKM Alumni Unpad Ikuti Pelatihan, Dewi Tenty: Upgrade Soft Skill

"Mereka pun mendapat bimbingan dan pelatihan dari tim PNM dalam mengembangkan usahanya," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Mekaar Endang Nurjani mengatakan masih banyak masyarakat terjebak oleh pinjaman rentenir sampai pinjaman online tak berizin.

Padahal, lanjut Endang, tidak sedikit masyarakat yang membutuhkan pinjaman untuk keberlangsungan usahanya.

Baca Juga: Pertama di Bandung, Cafe dengan Konsep UMKM Alumni, Ary Zulfikar: Bantu Alumni Unpad Kembangkan Usaha

"Karenanya kita di sini bukan hanya memberikan pembiayaan, tapi pendampingan kepada masyarakat. Bukan yang hanya sudah punya usaha yang bisa dapat pembiayaan, tapi yang gagal usaha karena pandemi, dan belum punya usaha," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler