UMKM Wajib Adaptasi di Era Transformasi Digital, Perkumpulan Bumi Alumni Siap Bantu Kuatkan Kualitas Produk

- 25 Mei 2021, 01:22 WIB
Perajin menunjukkan produksi jam tangan kayu di UMKM Kaywood, Pandeglang, Banten. UMKM Wajib Adaptasi di Era Transformasi Digital, Perkumpulan Bumi Alumni Siap Bantu Kuatkan Kualitas Produk.
Perajin menunjukkan produksi jam tangan kayu di UMKM Kaywood, Pandeglang, Banten. UMKM Wajib Adaptasi di Era Transformasi Digital, Perkumpulan Bumi Alumni Siap Bantu Kuatkan Kualitas Produk. /Antara Foto/Muhammad Bagus Khoirunas/

"Namun, pandemi Covid-19 datang dan meluluhlantakkan ekonomi Indonesia. Hal ini tentu berpengaruh dan berdampak besar terhadap perekonomian 64 juta pelaku UMKM," paparnya.

Dewi mengatakan, hal ini jadi pekerjaan rumah pemerintah terutama kemenkop UMKM.

Baca Juga: Bantu Membuka Pasar Ekspor, Puluhan Pelaku UMKM Ikuti Sesi Business Matching di UMKM Fest 2021

"Tapi saya dengar, kemenkop tidak sendiri, akan dibantu oleh kementerian BUMN untuk membantu UMKM supaya bisa berdiri lagi dan menopang perekonomian di masa sulit,” ujarnya.

Selain itu menurut Staf ahli Kemenkop UMKM Bidang Ekonomi Makro, Rulli Nuryanto, pandemi yang sudah berlangsung setahun lebih lamanya diakui berdampak besar untuk pelaku UMKM. Namun, di sisi lain, pandemi menjadi momentum para pelaku UMKM untuk bertransformasi ke arah ekonomi digital.

"Tansformasi itu perlu dilakukan karena 80 persen UMKM yang memanfaatkan digital memiliki ketahanan lebih baik dalam menghadapi pandemi," ungkapnya.

Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas dan Pengetahuan, UMKM Alumni Unpad Ikuti Pelatihan, Dewi Tenty: Upgrade Soft Skill

Di samping itu, kata Rulli, diprediksi potensi ekonomi digital Indonesia akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2025 dengan nilai sekitar Rp1.800 triliun. Potensi yang besar itu merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan pelaku UMKM.

“Ini bisa dimanfaatkan pelaku UMKM yang saat ini jumlahnya mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,7 persen. Untuk saat ini, sumbangan ekspor pelaku UMKM memang masih kecil. Tapi penyerapan tenaga kerja hampir 97 persen dari angkatan kerja yang ada di Indonesia,” paparnya.

Akan tetapi, menurut Rulli, tantangan saat ini adalah UMKM memiliki tingkat kewirausahaan yang rendah dengan rasio 3,47 persen.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x