Errinto pun menjelaskan, manfaat yang disalurkan oleh PNM melalui layanan PNM Mekaar, meliputi peningkatan pengelolaan keuangan, pembiayaan modal tanpa agunan, penanaman budaya menabung, dan kompetensi kewirausahaan dan pengembangan bisnis.
"Jika ULaMM memberikan pembiayaan untuk UMKM antara Rp 20 juta hingga Rp150 juta, dalam program Mekaar, ibu-ibu prasejahtera mendapat pembiayaan mulai dari Rp2 juta. Kita lakukan pembinaan supaya lebih pintar dan maju," ungkapnya.
Menurut Errinto, program Mekaar ini mengutamakan pemberian modal kepada kaum ibu dengan alasan kaum ibu ini lebih cermat dan keterampilan dalam mengelola keuangan dan bisnis.
"Mereka pun mendapat bimbingan dan pelatihan dari tim PNM dalam mengembangkan usahanya," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Mekaar Endang Nurjani mengatakan masih banyak masyarakat terjebak oleh pinjaman rentenir sampai pinjaman online tak berizin.
Padahal, lanjut Endang, tidak sedikit masyarakat yang membutuhkan pinjaman untuk keberlangsungan usahanya.
"Karenanya kita di sini bukan hanya memberikan pembiayaan, tapi pendampingan kepada masyarakat. Bukan yang hanya sudah punya usaha yang bisa dapat pembiayaan, tapi yang gagal usaha karena pandemi, dan belum punya usaha," pungkasnya.***