Cermat Sikapi Isu BPA, Pendiri AJI: Wartawan Harus Bisa Pilah dan Pilih Narasumber yang Miliki Kapabilitas

- 24 April 2022, 11:31 WIB
Cermat sikapi isu BPA, Pendiri AJI: Wartawan harus bisa pilah dan pilih narasumber yang miliki kapabilitas.
Cermat sikapi isu BPA, Pendiri AJI: Wartawan harus bisa pilah dan pilih narasumber yang miliki kapabilitas. /Pixabay/Andy Leung HK/

"Lagipula mereka itu tidak punya basis keilmuan yang pas untuk kasus BPA ini," ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Ch Bangun juga mengatakan seharusnya berita-berita yang tidak sesuai prinsip-prinsip jurnalis itu tidak layak untuk ditayangkan. "Buat apa dimuat," katanya.

Baca Juga: Bingung Gunakan Kemasan Galon AMDK Polikarbonat atau PET, Berikut Saran dari Peneliti IPB

Menurutnya, pemuatan rilis itu tergantung nilai beritanya apakah ada atau tidak. Kemudian juga sesuai atau tidak dengan visi misi media itu.

"Dan harus dicek apakah berimbang atau partisan. Sebab yang kena nanti kan medianya kalau ada apa-apa," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo. Menurutnya, media massa harus memeriksa otoritas dan kredibilitas sumber sebelum mengutip sumber tersebut.

"Otoritas dan kredibilitas sumber menentukan apakah dia layak dikutip atau tidak," ucapnya.

Ketua Pokja Media Sustainability Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Hery Trianto mengatakan kerja di dunia jurnalis pada umumnya rilis itu perlu di crosscheck dan harus cover both side.

"Yang penting sebenarnya apakah benar informasinya, harus diverifikasi, kemudian kalau melibatkan dua pihak apalagi itu yang berkonflik seperti yang terjadi pada perusahaan AMDK saat ini, harus dicek kebenaran dari klaim-klaim yang mereka lakukan," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah