ZONA PRIANGAN - Dalam persaingan sengit di dunia pakaian olahraga menjelang Olimpiade Paris tahun depan, Adidas bertujuan untuk menciptakan kehadiran mereknya dalam acara-acara kecil seperti breaking, panjat tebing, skateboard, dan BMX.
Setelah pertikaian terkenal dengan Ye, artis yang sebelumnya dikenal sebagai Kanye West, mengakhiri lini sepatu Yeezy yang sangat menguntungkan, CEO Adidas, Bjorn Gulden, berusaha memulihkan citra perusahaan.
Olimpiade menjadi arena kunci bagi raksasa pakaian olahraga global yang menghabiskan jutaan dolar untuk mensponsori atlet, federasi olahraga, dan tim nasional, serta pemasaran acara.
Pergeseran kembali ke olahraga daripada selebriti adalah bagian kunci dari rencana strategis Gulden, yang mengambil alih sebagai CEO Adidas pada awal 2023, untuk membalikkan nasib perusahaan - sebuah taktik yang akan menghadapi ujian internasional terbesarnya di Paris 2024.
"Entah alasan apa, strategi lama di sini adalah fokus lebih mendalam pada sedikit olahraga, dan saya berkebalikan, saya ingin Adidas kembali hadir dalam olahraga yang lebih kecil dan terlihat," katanya, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
"Mengfokuskan hanya pada empat atau lima olahraga terbesar terlalu mudah, dan sejujurnya bodoh," tambahnya dalam wawancara di markas Adidas di Herzogenaurach, Jerman.
Baca Juga: Intip Apps Adidas Running di Amazfit GT 4 Serries, Akurat Pantau Jarak, Durasi, Pace Hingga Peta
Keberhasilan Olimpiade sangat penting jika Adidas ingin merebut kembali pangsa pasar yang hilang kepada pesaing-pesaingnya selama empat tahun terakhir dan memberikan imbalan kepada para investor yang berharap pada Gulden.