Tanpa protein ini, sel-sel akan mati. Proses ini bahkan membahayakan seluruh tubuh dan bisa memicu kematian.
Dampaknya juga bergantung pada apakah abrin ditelan, dihirup atau disuntikan. Kematian akan terjadi dalam 36 hingga 72 jam setelah terpapar.
Seseorang yang menelan abrin, akan muntah-muntah dan diare yang bisa saja disertai darah.
Hal ini akan diikuti dengan dehidrasi yang parah dan tekanan darah menurun. Tanda-tanda lainnya termasuk halusinasi, muncul darah dalam air kencing.
Beberapa hari setelah itu, hati, limpa, dan ginjal akan berhenti bekerja, dan korban akan mati.
“Saat kami menerima anak tersebut, saya terkejut mendapati dia terkena racun abrin, yang dilepaskan oleh biji tumbuhan yang disebut Abrus Precatorius, di India dikenal sebagai Ratti atau Gunchi,” kata Dhiren Gupta, seorang konsultan senior di Rumah Sakit Sir Ganga Ram kepada Times of India.
Gupta menjelaskan perawatan ideal adalah dengan membersihkan perut dalam beberapa jam setelah mencerna racun tersebut. Ia juga mengatakan racun ini sama fatalnya seperti racun ular.
Bila seseorang menghirup bentuk serbuknya, dalam beberapa jam akan mengalami sulit bernapas, demam, batuk, mual dan terasa sesak di dada.***