Mantan Mendagri Sampaikan Kabar Duka, Taliban Eksekusi Penyanyi Tradisional Fawad Andarabi

31 Agustus 2021, 07:23 WIB
Penyanyi folk Afganistan Fawad Andarabi dilaporkan diseret dari rumahnya dan dieksekusi oleh Taliban setelah mereka melarang musik.* /Twitter /Aljazeera

ZONA PRIANGAN - Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Afghanistan, Masoud Andarabi sampaikan kabar duka terkait pembunuhan penyanyi terkenal Fawad Andarabi.

Eksekusi terhadap Fawad Andarabi dilakukan gerilyawan Taliban di Lembah Andarabi, dengan alasan musik dilarang.

Masoud Andarabi sempat mebagikan video Fawad Andarabi yang menyanyikan lagu-lagu tradisional Afghanistan.

Baca Juga: Sedan Toyota yang Sedang Diparkir Anak-anak Kena Serangan Roket AS, Tubuh Manusia Berserakan

Masoud Andarabi menulis di Twitter: "Dia (Fawad) dibunuh secara brutal hanya karena membawa kegembiraan ke lembah ini dan orang-orangnya."

"Saat dia bernyanyi di sini 'lembah kita yang indah ... .tanah nenek moyang kita' tidak akan tunduk pada kebrutalan Taliban," tweetnya.

Keluarga Fawad Andarabi mengatakan kepada Associated Press, gerilyawan Taliban sempat datang ke rumahnya dan disambut dengan minum teh.

Baca Juga: Setelah Taliban Berkuasa, Kembali Terjadi Baku Tembak di Perbatasan Afghanistan-Pakistan, 6 Orang Tewas

Setelah itu mereka menggeledah seisi rumah dan membawa Fawad Andarabi. “Mereka menembaknya di kepala di pertanian,” kata putranya, Jawad.

Jawad menambahkan: “Dia tidak bersalah, seorang penyanyi yang hanya menghibur orang.”

Selama ini Fawad Andarabi dikenal sebagai penyanyi memainkan kecapi yang disebut ghichak dan menyanyikan lagu-lagu tradisional tentang negaranya.

Baca Juga: Pasukan Amerika Serikat di Bandara Kabul Dapat Serangan 5 Roket, Ada yang Meledak di Kawasan Salim Karwan

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada AP bahwa pihaknya akan menyelidiki insiden itu.

Tetapi Taliban tidak memiliki rincian lain tentang pembunuhan di daerah sekitar 60 mil utara Kabul.

Itu terjadi hanya beberapa hari setelah Mujahid mengatakan kepada New York Times bahwa musik dilarang, sama seperti selama pemerintahan kelompok itu dari tahun 1996 hingga 2001.

Baca Juga: Pelanggan McDonald's Terkejut Ada Sapi Terlihat dalam Antrian Drive-thru

"Musik dilarang dalam Islam," kata Mujahid kepada surat kabar itu, sambil bersikeras, "Kami berharap kami dapat membujuk orang untuk tidak melakukan hal-hal seperti itu."

Karima Bennoune, pelapor khusus PBB untuk hak budaya, mengatakan dia "sangat prihatin" atas pembunuhan Fawad Andarabi.

"Kami menyerukan kepada pemerintah untuk menuntut Taliban menghormati #hak asasi #artis," tweetnya yang dikutip nypost.

Baca Juga: Lionel Messi Tidak Lagi Ditakuti Lawan, Striker PSG Itu Justru Menurut untuk Menggendong Anak Kiper Reims

Agnes Callamard, sekretaris jenderal Amnesty International, juga mengecam pembunuhan itu.

“Ada banyak bukti bahwa Taliban tahun 2021 sama dengan Taliban yang tidak toleran, keras, dan represif tahun 2001,” tweetnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost

Tags

Terkini

Terpopuler