Hindari Tiga Gaya Hidup Ini, Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Pikun

- 7 September 2021, 21:12 WIB
Gaya hidup bisa meningkatkan risiko demensia.*
Gaya hidup bisa meningkatkan risiko demensia.* /Pixabay/

ZONA PRIANGAN - Sebuah peringatan penting digaungkan para ilmuwan mengenai tiga kebiasaan gaya hidup yang secara signifikan bisa meningkatkan risiko seseorang mengidap demensia atau pikun.

Usia diketahui menjadi faktor risiko terbesar menderita demensia dan ini tidak ada obatnya.

Namun deteksi dini bisa meyakinkan para pasien menerima perawatan yang benar dengan berbagai upaya.

Baca Juga: Hipertensi Bisa Memicu Stroke, Atasi dengan Rajin Mengonsumsi 7 Sayuran Ini

Menurut laporan Nottinghamshire Live yang dilansir Dailyrecord.co.uk, ada beberapa perubahan gaya hidup yang sederhana yang bisa dilakukan untuk menurunkan berkembangnya penyakit ini.

Sebuah studi yang dilakukan di Belanda menemukan bahwa orang yang merokok, hipertensi, dan kekurangan gizi memiliki skor lebih rendah dalam tes keterampilan berpikir.

Selain itu, mereka mengalami perubahan pada otak, dan berisiko tinggi kerusakan kognitif.

Baca Juga: Jangan Remehkan Darah Tinggi, Bisa Memicu Serangan Jantung

Skor tes tersebut juga berkaitan dengan fungsi ingatan yang lemah dan penanda menyusutnya otak, terutama pada pria.

Studi tersebut melibatkan 4.164 orang berusia rata-rata 59 tahun yang menjalani tes yang disebut “Gaya hidup untuk Kesehatan Otak” (LIBRA).

Hasil total skor merefleksikan potensi seseorang menderita demensia penyebabnya faktor gaya hidup, termasuk tekanan darah tinggi, penyakit jantung, merokok, makanan dan aktivitas fisik.

Baca Juga: Stres Memicu Kemunculan Uban, Cara Mengatasinya Cukup dengan Daun Pepaya

Para ilmuwan menemukan bahwa orang pada kelompok risiko tinggi dalam tes LIBRA, menunjukan gaya hidup dengan kesehatan otak yang kurang, memiliki tiga gaya hidup yang meningkatkan risiko demensia.

Tekanan darah tinggi secara signifikan meningkatkan risiko demensia, menurut riset tersebut.

Berbagai studi menunjukkan bahwa para penderita berusia 30-50 tahun merupakan dua per tiga lebih memungkinkan menderita kondisi otak yang tak bisa disembuhkan.

Baca Juga: Usia 45 Tahun ke Atas Mudah Terserang Nyeri Sendi, Konsumsi 8 Makanan Sebagai Antisipasinya

Para perokok memiliki 45 persen risiko paling tinggi menderita demensia dibanding bukan perokok, seperti diwanti-wanti Organisasi Kesehatan Dunia.

Diperkirakan bahwa 14 persen dari kasus penyakit Alzheimer di seluruh dunia secara potensi diakibatkan oleh merokok.

Makanan tinggi lemak jenuh juga menunjukkan penurunan kognitif dan risiko penyakit demensia.

Baca Juga: Sempat Jadi Musuh Petani, Pohon Porang Dulu Dibuang, Sekarang Porang Disayang

Para peneliti menemukan bahwa nutrisi dan olahraga secara potensial mempengaruhi

hippocampal neurogenesis – proses yang mana otak menghasilkan sel-sel baru.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: dailyrecord.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x