Namun, sebagian dari mereka mulai putus asa dan akhirnya meletakkan senjata menjadi tawanan perang kubu Rusia.
Kementerian Pertahanan Ukraina, sejauh ini mengkonfirmasi hanya sekitar 250 yang meninggalkan pabrik, tidak segera menanggapi permintaan komentar tertulis.
Baca Juga: Vladimir Putin Masuk Meja Operasi, Mengalami Halusinasi Saat Pasukan Kremlin Menanggung Kerugian
Sementara itu, Kremlin mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya tidak memiliki informasi tentang seorang tentara Rusia yang dituduh membunuh seorang warga sipil tak bersenjata di Ukraina.
Itu merupakan pengadilan kejahatan perang pertama sejak Moskow mengirim pasukan ke tetangganya yang pro-Barat.
"Kami masih belum memiliki informasi. Dan kemampuan untuk memberikan bantuan karena kurangnya misi diplomatik kami di sana juga sangat terbatas," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.***