Saran Dokter China: Jangan Sentuh Orang Asing untuk Menghindari Cacar Monyet

18 September 2022, 23:43 WIB
Wu Zunyou memperingatkan warga untuk tidak melakukan kontak kulit dengan orang asing. /REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

ZONA PRIANGAN - Seorang pejabat tinggi kesehatan China telah memperingatkan warganya agar tidak melakukan kontak kulit dengan orang asing dan orang-orang yang baru kembali dari luar negeri guna menghindari terinfeksi virus Monkeypox.

Spontan saja, pernyataan tersebut mengundang respons di media sosial karena dianggap rasis dan diskriminatif.

China pada hari Jumat melaporkan kasus pertama Monkeypox di kota Chongqing, setelah seseorang yang tiba dari luar negeri mengalami ruam saat berada di karantina COVID-19.

Baca Juga: Berikut Ini 7 Tips Untuk Sistem Pencernaan yang Lebih Baik Setelah Memasuki Usia di Atas 50 Tahun

Ahli epidemiologi top China Wu Zunyou memperingatkan warganya untuk tidak melakukan kontak kulit dengan orang asing dan orang yang baru saja kembali dari luar negeri untuk menghindari terinfeksi cacar monyet.

"Untuk mencegah kemungkinan infeksi cacar monyet, dan sebagai bagian dari gaya hidup sehat kita sehari-hari, [saya] menyarankan 1) tidak melakukan kontak kulit dengan orang asing," kata Wu Zunyou.

"Kemudian 2) tidak melakukan kontak kulit dengan orang yang baru kembali dari luar negeri [dalam tiga minggu terakhir]," tambahnya.

Baca Juga: Berikut Ini 7 Makanan yang Dapat Membantu Membangun Kekuatan Tulang Anda

Dia juga menyarankan masyarakat untuk tidak melakukan kontak kulit dengan orang asing dan mengaplikasikan penutup kursi toilet sekali pakai di fasilitas umum, termasuk di hotel, seperti dilaporkan South China Morning Post pada hari Minggu.

Saran Wu dicemooh oleh mayoritas pengguna internet di China, beberapa mengatakan bahwa saran tersebut berbau rasis dan diskriminatif.

"Seberapa rasis ini? Bagaimana dengan orang-orang seperti saya yang telah tinggal di China selama hampir 10 tahun dan kami belum melihat keluarga kami selama 3-4 tahun karena perbatasan ditutup," tulis seorang pengguna di Weibo, menanggapi posting Global Times tentang rekomendasi Wu.

Baca Juga: Lemah, Letih, Lesu dan Mengantuk Berkepanjangan? Ini yang Anda Butuhkan

Pengguna Weibo lainnya mengatakan deskripsi Wu sangat tidak pantas.

"Masih banyak teman asing yang bekerja di China. Pada awal epidemi, beberapa teman asing berdiri dan menggunakan platform sosial untuk memberi tahu semua orang bahwa 'orang China bukan virus'," katanya.

Pengguna tersebut lebih lanjut menulis bahwa orang-orang China seharusnya tidak tinggal diam ketika banyak orang asing menghadapi diskriminasi di negara itu, Post melaporkan.

Baca Juga: Inilah Hubungannya Antara Diet dengan Depresi, Begini Cara Mengambil Keuntungannya

Pengguna Weibo lainnya menulis, "Apakah dia (Wu) mengacu pada hubungan seksual atau hanya kontak kulit? Kurasa yang dia maksud adalah yang pertama.

Tapi memang tak bisa terhindarkan untuk berjabat tangan ketik bertemu dengan tamu asing. Sulit juga untuk menghindarinya, seperti kontak kulit di dalam bus".***

Editor: Toni Irawan

Sumber: South China Morning Post Global Times Press Trust of India (PTI)

Tags

Terkini

Terpopuler