Tragedi di Rafah: Serangan Udara Israel Hancurkan Hunian, Menewaskan Anak-Anak

13 Desember 2023, 08:30 WIB
Seorang warga Palestina tengah memeriksa rumahnya yang hancur akibat bombardir tentara Israel di Rafah, Jalur Gaza, Senin, 11 Desember 2023. /AP Photo/Fatima Shbair

ZONA PRIANGAN - Pasukan Israel melancarkan serangan di seluruh Gaza semalam dan hingga hari Selasa dalam upaya mereka melanjutkan serangan yang disebut pejabat dapat berlangsung selama hitungan minggu atau bulan, meskipun seruan global untuk gencatan senjata semakin mengisolasi baik Israel maupun sekutunya, Amerika Serikat.

Perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober ke selatan Israel telah membawa kematian dan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya ke wilayah pesisir yang miskin ini.

Sebagian besar wilayah utara Gaza hancur, lebih dari 18.000 warga Palestina tewas, dan lebih dari 80% dari populasi 2,3 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Baca Juga: Israel Diperkuat dengan 14.000 Butir Amunisi Senilai $106 Juta dari AS

Sistem perawatan kesehatan dan operasi bantuan kemanusiaan telah lumpuh di sebagian besar wilayah terkepung, dan pekerja bantuan telah memperingatkan tentang kelaparan dan penyebaran penyakit di antara pengungsi di tempat penampungan yang penuh sesak dan kamp tenda.

Serangan semalam dan hingga Selasa di selatan Gaza — di wilayah di mana warga sipil diminta mencari perlindungan — menewaskan setidaknya 23 orang, termasuk tujuh anak-anak dan enam perempuan, menurut catatan rumah sakit dan seorang reporter Associated Press yang melihat jenazah tiba di rumah sakit.

Tiga anak Islam Harb termasuk di antara mereka yang tewas semalam ketika serangan udara Israel meratakan empat bangunan hunian di kota Rafah di perbatasan Mesir. Keluarga tersebut berbagi rumah mereka dengan sembilan pengungsi, katanya.

Baca Juga: Konflik Gaza-Israel: Kesiapan Israel Bertempur Jangka Panjang, Mediasi Qatar Memudar

“Anak kembar saya, Maria dan Joud, menjadi syuhada, dan anak lelaki kecil saya, Ammar, juga syuhada,” ujarnya.

Di tengah Gaza, Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah menerima jenazah 33 orang yang tewas dalam serangan semalam, termasuk 16 perempuan dan empat anak-anak, menurut catatan rumah sakit.

Banyak yang tewas dalam serangan yang mengenai bangunan hunian di kamp pengungsi Maghazi yang padat.

Baca Juga: Gaza: Hamas Siap Berjuang, Israel Sebut 137 Tawanan Masih Ditahan

Di utara Gaza, pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, memerintahkan semua pria, termasuk tenaga medis, ke halaman, kata Ashraf al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas.

Kantor kemanusiaan PBB mengatakan rumah sakit tersebut memiliki 65 pasien, termasuk 12 anak dalam perawatan intensif dan enam bayi dalam inkubator.

Ada sekitar 3.000 pengungsi yang tinggal di sana, katanya, semuanya menunggu evakuasi karena kekurangan makanan, air, dan listrik yang parah.

Baca Juga: Update Perang di Jalur Gaza: Amerika Serikat Gunakan Hak Veto, Israel Lanjutkan Serangan

Militer mengatakan bahwa mereka sedang mengumpulkan pria di utara Gaza dalam pencarian pejuang Hamas.

Foto dan video yang beredar di internet menunjukkan kelompok tahanan yang hanya mengenakan pakaian dalam, terikat dan matanya ditutup, dan beberapa yang telah dibebaskan mengatakan mereka dipukuli dan tidak diberi makanan dan minuman.

Di rumah sakit lain di utara Gaza, kelompok bantuan Dokter Tanpa Batas mengatakan seorang ahli bedah terluka pada hari Senin oleh tembakan dari luar fasilitas tersebut, yang katanya telah berada dalam "pengepungan total" oleh pasukan Israel selama seminggu.

Tidak ada komentar langsung dari militer mengenai kedua kejadian di utara.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: AP News

Tags

Terkini

Terpopuler