Ada Upaya Pihak Tertentu Pengaruhi Masyarakat Bahwa Galon Guna Ulang Itu Berbahaya

- 11 Juli 2022, 16:17 WIB
Ada upaya pihak tertentu pengaruhi masyarakat bahwa galon guna ulang itu berbahaya.
Ada upaya pihak tertentu pengaruhi masyarakat bahwa galon guna ulang itu berbahaya. /Pixabay/Congerdesign/

Selama ini, lanjut Tenia, pihaknya juga sangat menyayangkan adanya narasi yang dibuat yang menyatakan bahwa galon sekali pakai itu lebih baik daripada galon guna ulang.

Baca Juga: Pelabelan BPA Free di Kemasan Galon Guna Ulang Masih Silang Pendapat di YLKI, Ini Penjelasannya

"Karena, kan sudah banyak sekali teman-teman di lapangan, baik aktivis-aktivis, masyarakat biasa, yang sudah melakukan petisi untuk menolak penggunaan galon sekali pakai ini karena akan menambah timbulan sampah terhadap lingkungan. Tapi, kok justru ada yang membuat pernyataan-pernyataan seperti itu melalui iklan-iklan dan juga sinetron," ucapnya.
 
Menurutnya, kini ada 50 ribu orang lebih yang mendukung petisi menolak galon sekali pakai.

Selain itu lebih dari 8 ribu orang aktivis dan masyarakat juga mendukung Permen LHK Nomor 75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah dari Produsen, yang mengatur agar manufaktur, retail dan juga jasa makanan dan minuman serta akomodasi, untuk menerapkan hierarki pengelolaan sampah dari sumber.

Baca Juga: BPOM Dinilai Tak Netral Buat Kebijakan, Pakar: Pelabelan BPA Free Khusus Galon Guna Ulang Resahkan Masyarakat
 
"Kalau ngomongin sampah itu harus kita ibaratkan dengan membersihkan air akibat kran bocor. Kalau kita cuma mengepel airnya saja tanpa memperbaiki krannya, itu kan percuma saja. Jadi, yang kita lakukan itu bukan bersih-bersih saja, atau mendaur ulang di akhir saja, tetapi kita juga harus menyetop sumbernya dari hulunya," ungkapnya.
 
Jadi, kata Tenia, dalam upaya penanganan sampah plastik ini, upaya reduksi, redesign, itulah yang sangat digaungkannya bersama para aktivis lingkungan lainnya.

"Kita sangat suka dan juga ingin dengan opsi-opsi guna ulang, isi ulang itu lebih banyak di pasaran. Karena, itu akan membantu mengurangi jumlah sampah yang ada di Indonesia," ucapnya.

Baca Juga: BPOM Tegaskan Paparan BPA AMDK Galon Aman untuk Bayi dan Ibu Hamil, Belum Ada Bukti Plastik Sebabkan kanker

Menurutnya, kisruh narasi mengenai pelabelan BPA itu membuat masyarakat bingung.

Di mana, narasi itu bisa membuat masyarakat yang tadinya sudah beralih ke penggunaan guna ulang untuk mengurangi sampah plastik ke lingkungan menjadi beralih lagi ke kemasan yang sekali pakai.

"Jadi, menurut saya, ini harus dicegah agar tidak terjadi salah persepsi dengan munculnya narasi-narasi tadi," katanya.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x