Tragedi Kemanusiaan Gaza: Analisis Mendalam Data Korban Perang Terbaru

- 22 Desember 2023, 07:00 WIB
Saeed Al-Shorbaji, pengawas kamar mayat rumah sakit Nasser, terlihat bekerja di kamar mayat, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 7 November 2023.
Saeed Al-Shorbaji, pengawas kamar mayat rumah sakit Nasser, terlihat bekerja di kamar mayat, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 7 November 2023. /REUTERS/Mohammed Salem/File Photo

Baca Juga: Konflik Gaza-Israel: Kesiapan Israel Bertempur Jangka Panjang, Mediasi Qatar Memudar

Juru bicara militer Israel menyatakan bahwa IDF "mengikuti hukum internasional dan mengambil tindakan pencegahan yang memungkinkan untuk mengurangi kerugian sipil".

PBB MENYATAKAN KEBERLAKUAN DATA
Data yang dicatat oleh Al Najjar dan rekan-rekannya dikumpulkan oleh pekerja di pusat informasi yang didirikan oleh kementerian kesehatan di Rumah Sakit Nasser, di kota Khan Younis.

Staf kementerian melarikan diri dari kantor mereka di Rumah Sakit Al-Shifa di utara Gaza setelah pasukan Israel memasukinya pertengahan November.

Baca Juga: Gaza: Hamas Siap Berjuang, Israel Sebut 137 Tawanan Masih Ditahan

Juru bicara kementerian Ashraf Al-Qidra, seorang dokter berusia 50 tahun, membacakan angka-angka tersebut dalam konferensi pers, atau memposting angka-angka tersebut di media sosial jika komunikasi terhambat oleh konflik. Kepala pusat informasi kementerian tidak merespons permintaan komentar.

Sejak awal Desember, kementerian mengatakan tidak dapat mengumpulkan laporan reguler dari morgue di rumah sakit di utara Gaza, karena hancurnya layanan komunikasi dan infrastruktur lainnya di Gaza akibat serangan Israel.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hanya enam dari 36 rumah sakit Gaza yang menerima korban per Rabu, semuanya berada di selatan.

Baca Juga: Update Perang di Jalur Gaza: Amerika Serikat Gunakan Hak Veto, Israel Lanjutkan Serangan

WHO menyebutkan ini sebagai salah satu alasan mengapa mereka percaya bahwa jumlah yang dilaporkan oleh kementerian mungkin kurang; jumlah itu juga tidak mencakup orang yang tidak pernah dibawa ke rumah sakit atau yang jasadnya tidak pernah ditemukan.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah