Potret Menyedihkan di Jabar, Sarjana PAI dan Mantan Guru Ini Tinggal di Gubuk Bekas Penyimpanan Bata

- 6 Januari 2022, 21:37 WIB
Fuadin seorang mantan guru tinggal di gubuk tidak layak huni bekas penyimpanan bata.*
Fuadin seorang mantan guru tinggal di gubuk tidak layak huni bekas penyimpanan bata.* /zonapriangan.com /Rachmat Iskandar ZP

Baca Juga: Legenda Rakyat, Air Terjun Mursala Berasal dari Tangisan Seorang Putri

Awalnya mereka pindah-pindah kontrakan namun terakhir tidak bisa membayar, hingga dia diberi tempat oleh Jaja di gubuk bekas penyimpanan bata.

“Yang penting sekarang ada untuk berteduh, bagi istri dan anak-anak,” ungkap Jaja yang mengaku penghasilan dari membuat bata merah nyaris tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarganya.

Terlebih kini dia memiliki dua anak yang sudah duduk di bangku Sekolah Dasar yang butuh baju seragam, sepatu dan jajan di sekolah seperti halnya anak lain.

Baca Juga: Hindari Kawasan Angker jika Tidak Mau Tersesat di Gunung Ciremai

Keluarga itu luput dari bantuan sosial, tidak mendapatkan PKH, BPNT ataupun bantuan lainnya demikian juga jaminan kesehatan.

Keduanya juga belum memiliki KTP Elektronik yang ada hanya KTP sementara atau keterangan domisili.

M Fuadin aslinya berasal dari Nusa Tenggara Timur, yang pada Tahun 2007 datang ke Desa Maja, Kecamatan Maja dikirim lewat program mesantren.

Baca Juga: Curug Putri Sering Disebut Lokasi Turunnya Dewi Kahyangan

Di Maja dia sekolah di MTs kemudian menamatkan sekolah di Madrasah Aliyah, setelah itu bersama sejumlah temannya dia kuliah di STAI PUI Majalengka hingga tamat sarjana jurusan PAI.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x