ZONA PRIANGAN - Dunia telah menyatakan waktu istirahat pada konsumsi gula. Keterkaitan berbahaya antara penyakit dan konsumsi gula dalam makanan baru-baru ini diuraikan dalam penilaian komprehensif dari studi-studi yang dipublikasikan. Keterkaitan antara makanan yang banyak dikonsumsi dan penyakit sangat penting dalam menggerakkan kekuatan untuk mengubah hasil yang merugikan.
Ini termasuk penyakit jantung koroner, obesitas, diabetes tipe 2, kerusakan gigi, dan beberapa kanker. Selama lebih dari satu dekade, penelitian telah difokuskan pada mekanisme di mana asupan fruktosa berperan dalam penyakit.
Sejumlah negara di Afrika telah bergabung dalam upaya global untuk mengurangi konsumsi gula.
Baca Juga: 10 Tanda Tidak Biasa Kadar Gula Tinggi yang Harus Anda Ketahui
Misalnya, dalam upaya untuk mengatasi obesitas, diabetes, dan penyakit tidak menular lainnya, Afrika Selatan memperkenalkan pajak pada minuman yang diberi pemanis gula pada tahun 2018.
Sulit untuk menghindari gula ketika itu telah menjadi bagian normal dari pola makan dan saat kita merayakan momen istimewa dengan makanan manis.
Namun, menjadi lebih sadar akan apa itu gula dan bagaimana itu dapat memengaruhi kesehatan kita adalah langkah pertama.
Baca Juga: Rahasia Sehat: Berapa Banyak Gula yang Aman Dikonsumsi Setiap Hari?
Apa itu gula?
Gula adalah kelas molekul yang manis terjadi secara alami yang ditemukan dalam buah, sayuran, tanaman, dan susu mamalia. Ini dapat diekstrak dari sumber alami ini dan dikonsentrasikan dalam makanan olahan.